Untuk Sahabat di Masa Depan
Untuk aku yang hanya dikelilingi oleh sedikit orang, makna sahabat menjadi sangat luar biasa. Tidak sembarang orang bisa kusebut sahabat walaupun sama-sama dekat dan bisa berbaur. Nyatanya hingga sekarang, rasanya-rasanya belum menemukan arti sahabat yang sebenar-sebanarnya. Teman dekat? Tentu ada. Sahabat? Masih dalam mode pencarian hingga sekarang. Barangkali yang merasakan hal serupa seperti aku banyak juga ya? Apakah kalian suka khawatir? “Mereka enak sekali ya, punya sahabat dekat sebanyak itu. Sedangkan aku masih seperti ini saja.” Tema kali ini sebenarnya tentang surat untuk sahabat. Berhubung aku belum memiliki sahabat, maka izinkan aku, untuk menuliskan sedikit surat untuk sahabatku kelak di masa depan. Mungkin bisa jadi kalian yang akan membaca surat ini kelak. Who knows? Tidak apa-apa, kok. Kalau sekarang masih sendiri. Setidaknya selalu ada Allah yang selalu menemani. Tidak apa-apa, kok. Kalau sekarang hanya itu-itu saja teman mainnya. Barangkali Allah sedang menjagam...