Bebas Walau di Rumah Saja
Keluh kesah terdengar dari pintu-pintu rumah itu, tak ada pengecualian. Anak, ibu, bapak, semua berporak-poranda akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang tak kunjung usai. Kemarin sepekan, lalu ditambah lagi menjadi dua pekan, lalu ditambah-tambah lagi, entah nantinya akan menjadi berapa pekan. Gerak tubuh dan aktivitas di luar rumah sungguh dibatasi. Walau kenyataannya masih ada saja pihak-pihak bandel dengan sembrono-nya masih keluyuran walaupun status PPKM masih tersandang dengan apik-nya. Apalagi alasannya bila bukan perihal mencari nafkah ataupun sekedar merasa bosan selalu berada di dalam rumah.
Niat hati ingin meracau, mungkin
kepada pemerintah. Mengapa harus ada PPKM yang berlanjut dan tak berkesudahan. Niat
hati ingin marah, kepada pemimpin negeri yang rasanya tidak cakap untuk mengendalikan
penyebaran virus. Tapi pada akhirnya sadar, dalam membangun suatu tatanan
kenegaraan dan keberhasilan jalannya kesejahteraan sosial, sungguh perlu adanya
kebersamaan. Senantiasa menghargai, menjalankan, dan menghormati setiap
keputusan yang ada. Sebagai bentuk pengabdian menjadi warga negara yang baik
dan melek bahwa semua yang terjadi tidak akan membaik selain harus
ditangani bersama-sama dengan rasa penuh tanggung jawab. Yakni patuh PPKM dan
tetap stay at home.
Mau semenerima apapun, perasaan
jenuh dan bosan tetaplah ada. Selayaknya manusia normal yang rasanya tidak
mudah untuk berdamai dengan keadaan sulit. Pasti membutuhkan sesuatu sebagai pengalihan
rasa bosan. Mungkin beberapa hal di bawah ini bisa menjadi pengalih rasa bosan
kala di rumah saja.
Membaca buku.
Sudah bukan rahasia umum lagi,
bahwa buku bisa menjadi penghilang bosan. Era sekarang untuk mendapatkan buku
sudah tidak lagi dengan cara datang ke toko lalu membayar. Dengan kemudahan
tekonologi, buku bisa didapat dengan cara cepat bahkan gratis. Banyak platform online
yang menyediakan buku bacaan untuk dipinjam secara cuma-cuma, maupun karya-karya
eklusif yang bisa dibeli secara online. Tidak ada lagi alasan tidak bisa
membaca buku karena tidak punya buku di rumah.
Selain penghilang bosan, membaca
buku juga tidak ada ruginya. Satu hal yang pasti, yakni bisa menambah wawasan
dan khazanah para pembaca. Meningkatkan diri dari segi intelektual maupun skill,
bila yang dibaca berupa buku panduan seperti resep masakan, pandai menjahit,
dan lainnya. Bagi pecinta buku untuk berdiam diri di rumah saja selama apapun
mungkin akan terasa menyenangkan. Tatkala diri dipenuhi imajinasi-imajinasi
liar yang tak lekang oleh ruang dan waktu.
Melukis
Selain membaca, satu kegiatan
lainnya yang juga mengandalkan intuisi, imajinasi serta rasa yakni melukis.
Seringkali orang-orang berjiwa petualang lebih suka dengan sesuatu yang berbau
tantangan. Mungkin ini salah satu kegiatan berbau tantangan yang bisa dilakukan
di dalam rumah atau di areal sekitar rumah. Tangan bisa bergerak bebas menyapu
kuas ke sana ke mari dinilai sudah cukup menyenangkan daripada hanya duduk diam
di depan televisi atau memegang buku. Layaknya membaca, melukis pun bisa
meningkatkan daya intelektualitas ketika otak diajak berpikir dan merenungkan
ide apa yang hendak dituangkan dalam kanvas. Imajinasi turut andil dan bebas
berekspresi.
Berkebun
Lebihan lahan di depan, samping,
atau belakang rumah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan berkebun. Hanya sekedar
menanam sayur-sayuran semacam sawi, bayam, atau bawang-bawangan dan cabai pun
tidak masalah. Sesuatu yang ada bisa dimaksimalkan daripada teronggok percuma. Lagipula,
bisa mengisi kegiatan bermanfaat apalagi hobi itu menyenangkan. Selain menghilangkan
bosan berkebun bisa bermanfaat pula untuk melatih koordinasi tangan dan mata
serta melatih fokus dan kesabaran, lalu buah hasilnya bisa dipetik dan
disantap. Walaupun di rumah saja, kreatifitas tetap harus bebas. Tidak ada
halangan untuk bersenang-senang dengan media tanam. Sukur-sukur tidak
usah belanja ke tukang sayur, tatkala semuanya sudah tersedia di rumah. Uang belanja
bulanan bisa dialokasikan ke kebutuhan lainnya. Asik bukan?
Menonton film
Serangkaian kegiatan pemicu
imajinasi bermunculan sebagai pengisi kebosanan. Apalagi yang bisa dibebaskan
kecuali imajinasi dan pikiran bila tubuh sedang terkungkung. Valid no debate,
menonton film dinilai sebagai obat ampuh penghilang bosan ketika di rumah saja.
Terbukti dengan banyaknya novel yang diadaptasi menjadi drama untuk memenuhi
hasrat hiburan bagi pecinta film, maupun yang hanya coba-coba untuk sekedar
melepas penat. Film addict pasti tidak cukup bila hanya menonton fim
layar lebar yang habis dalam satu atau dua jam. Berbeda dengan orang-orang
minim waktu tetapi ingin enjoy yang hanya ingin sekedar melepas
kebosanan, film berdurasi 100 menit pun sudah bisa mengembalikan mood
beraktivitasnya.
Seperti buku yang tersedia dalam
banyak judul dan genre, film dirasa tidak ada habis-habisnya untuk
mengisi kekosongan hari dan kebosanan diri. Menghabiskan sisa hari dengan hanya
duduk pun seringkali dinilai tidak masalah bagi pecinta film. Mungkin ini bisa
dicoba pula untuk kalian yang tidak terlalu suka menonton film. Barangkali memang
benar bisa menghilangkan kebosanan dan kepenatan. Bisa dimulai dengan film
remaja 17 tahunan yang ringan dan lucu, atau film-film berat bertema kehidupan
yang menguras emosi, dan juga film action yang mengasah adrenalin. Menggiurkan untuk
dicoba bukan?
Beberapa hal di atas bisa
dilakukan dalam situasi di rumah saja. Memerdekakan diri dengan memaksimalkan
potensi tidak perlu dengan kondisi sempurna dan tak ada hambatan. Tekadang
seseorang perlu menepi, istirahat, dan melihat sekeliling. Sadar, bahwa disemua
kondisi dan keadaan pun bisa menciptakan rasa merdeka pada diri sendiri. Dengan
kemauan keras dan penerimaan diri yang baik serta mau mencoba hal-hal baru. Untuk
merasa merdeka tidak melulu harus beraktivitas di luar rumah. Nyatanya, di
dalam rumah pun banyak kegiatan yang menjadikan seseorang bebas. Terutama kebebasan
berekspresi dan berimajinasi. Rasa-rasanya beraktivitas di luar rumah tidak
akan membuahkan hasil apa-apa ketika imajinasi dan pikiran dikungkung. Jadi walaupun
di rumah saja, kita tetep bisa bebas dan merdeka.

Komentar
Posting Komentar