Pengalaman Pertama


Cerita KKL ku yang kemarin akan berlanjut di hari ini, hehe.

Jadi, healing berkedok KKL itu, ditutup dengan ziarah makan Sunan Nyamplungan. Sebuah pengalama pertamaku berziarah makam para wali Allah.

Masuk pelataran makam, sambil membatin, “Oh, jadi begini kalau ziarah makam.”

Kelurgaku memang bukan keluarga yang agamis. Hanya nenek yang sesekali suka ziarah ke makam wali. Jadi bisa dibilang aku tidak terlalu kenal dengan “ziarah makam.”

Setelah berjalanan hari kedua yang luar biasa. Turun dari kapal Pelni samapi Pelabuhan pukul setengah 06.00 pagi, lalu berangkat kembali pukul 09.00 ke titik snorkeling, dll. Yang jika di total satu hari itu selama hampir 10 jam di atas kapal. Setelah hari sebelumnya terayun-ayun ombak selama 5 jam. Terbayangkan?

Pagi harinya langsung beraktivitas kembali pukul 08.00 hingga pukul 12.00 ke Bukit Cinta, dan Sunan Nyamplungan. Akhirnya merasakan perjalanan darat setelah sekian jam bertarung dengan ombak. Walau sama-sam harus merelah diri disengat matahari.

Tapi menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Pertama kali ziarah, aku ditemani teman-teman terbaikku. Hatiku bisa tersambung dengan ritme kalam-kalam ilahi yang khusus dikirimkan kepada ruhiyah Sunan. Bagaimana doa-doa yang dilantunkan bisa menembus relung hati, “Beginikah potret doa tertulus seorang hamba yang mengharap Rahmat-Nya, dari orang tersayangnya?”

Pertanyaan yang sering berputar-putar dalam benakku. Beginikah potret orang-orang yang dikasihi Allah, hingga menggerakkan hati kami, untuk berkenan hadir dan menjawab panggilan beliau.

Melihat semua orang khusyu dalam berdoa, menyatukan tujuan, menyatukan lantunan, menyatukan hati dengan merendahkan diri di hadapan Allah. Semua itu membuatku tentram. Sebuah pemandangan, bahwa apa-apa memang harus datangnya ke Allah saja. Gantungkan harapanmu setinggi-tingginya, jangan takut jatuh. Allah Maha Memahmi hambanya, “Jadikan sabar dan sholatmu sebagai penolong.” kalau punya keresahan, datang ke guru. Minta solusi, minta dilapangkan hatinya.

Begitulah makna perjalanan di hari terakhir.

Lalu akhir sesi setelah membaca bacaan quran dan melantunkan doa, ditutup dengan sedikit tausiyah oleh juru kunci. Menjelaskan tentang asal-usul Sunan Nyamplungan.

Sunan Nyamplungan bernama asli Syekh Amir Hasan bin Ja’far Shodiq Kudus.

.Seorang anak sholih yang lahir dari pasangan sholih sholihah, Sunan Kudus dan Ibu Ruhil anak dari Sunan Bonang.

Yang dari kecil belajar dan mengabdi di Sunan Muria, lalu diangkat menjadi anak angkat beliau. Membuat sebagian orang mengatakan bahwa Sunan Nyamplungan adalah anak Sunan Muria, karena banyaknya waktu dihabiskan di sana daripada di tanah kelahirannya sendiri.

Ada hal menarik daripada kisah Sunan Nyamplungan ini. Beliau berkata, bahwa beliau tidak mau dibiografikan. Aku kurang jelas apa alasan beliau, tapi intinya beliau tidak mau dibiografikan. Sehingga para peziarah pun yang mendengarkan tausiyah harus menelan kekecewaan karena keingintahuannya tidak terbayarkan tuntas.

Begitupun perihal nama. Sebelum makam itu, yang ditemukan Mbah Mariyani di Bukit Sumerep setelah 100 hari mbabat dino. Makam tak dikenal hanya akan teronggok di sana.

Dengan keluasan hati dan tekad yang kuat, Mbah Mariyani akhirnya bisa mengetahui bahwa yang ditemukan adalah makam Sunan Nyamplungan,Syekh Amir Hasan.

Keren, ya. Beliau tidak mau dikenal sama penduduk bumi. Tidak perlu menyebarkan pemflet dan promosi informasi apalagi buku biografi. Hidupnya untuk berdakwah, sisanya terserah Gusti Allah.

Beda sekali dengan manusia-manusia era ini. Yang maunya nampak, terkenal, hinggga merelakan dirinya menjadi santapan laki-laki hidung belang dan menggadai akhirat. Miris.

Lagi-lagi setelah melakukan perjalanan, aku menemukan makna kehidupan. Yakan? Memang harus banyak-banyak datang ke alam, bila ingin berduaan dengan Rabbmu. Dan mengenalnya lebih baik.

 

Komentar

  1. Selain healing, perjalanan KKL-nya bisa jadi perjalanan religi juga ya Kak. Jadi healing lahir dan batin tuh, masyaallah

    BalasHapus
  2. aku baru tau ada Sunan Nyamplungan kak, terimakasih informasinya ya

    BalasHapus
  3. Pada dasarnya menziarahi makam adalah untuk mengingatkan kita pada kematian. Itu hal yg harus dipahami.

    BalasHapus
  4. Ziarah ke makam ini pasti yg gak terlupakan ya kak. Pasti banyak pelajaran yg didapat. Akupun waktu KKN ditutup dengan ziarah makam sama kaya kakak aku juga baru pertama kali waktu itu. Sayang bgt ya gak bisa cerita biografinya. Padahal pengen tau juga kisahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biografinya rahasia kak, hehe. Begitu kata juru kunci di sana

      Hapus
  5. Baru pertama kali dengar Sunan Nyamplungan. Terima kasih sudah berbagi kisahnya kak

    BalasHapus
  6. Keren banget kak. Ternyata KKL bukan hanya nambah ilmu tetapi juga bisa menambah kedekatan kita dengan Tuhan

    BalasHapus
  7. Jadi inget kisah Uwais Al-Qorni, pemuda yang tidak dikenal makhluk bumi tapi dikenal seluruh makhluk langit.. 😥

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Diri Kita Seorang Introvert?

Untuk Kalian

8 Rekomendasi Buku Yang di Baca Pevita Pearce