Apa Itu Writer’s Block?



Menjadi seorang penulis, sepertinya lekat sekali, ya, dengan writer’s block? Kamu salah satunya?

Mengalami kebuntuan ide ketika menulis merupakan hal yang sangat wajar. Ibaratnya sebuah kendaraan, ia butuh ganti oli. Supaya kinerja lajunya bisa kembali normal. Begitu pula diri kita.

Terkadang bila kebuntuan datang, yang diperlukan hanya menarik napas sejenak, rileksasi, sembari mencoba meraba-raba sekitar. Barangkali ada suatu hal yang bisa dijadikan inspirasi menulis.

Tapi apakah se-sederhana ini untuk menghadapi writer’s block?

Nah, sebelum membahas lebih dalam tentang bagaimana menghadapi dan mengatasi writer’s block, alangkah baiknya kita kenalan terlebih dahulu dengan apa itu writer’ s block. Setuju?


Pengertian


Writer’s block merupakan sebuah kondisi dimana seseorang mendadak tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Dari kondisi yang biasanya bisa menulis lancar, berubah menjadi mandek. Tidak mood menulis, tidak ada inspirasi dan motivasi.


Tanda-tanda Kamu Mengalami Writer’s Block


"Loh, mandek kata-kata, kan, tidak tentu sedang mengalami writer's block." batinmu. Kalau demikian, lantas hal apa yang bisa menjadi indikasi seseorang sedang mengalami kebuntuan ide? Kita simak, yuk. 

1. Kesulitan untuk fokus
Ketika tubuh tidak bisa konsentrasi selama sekian waktu, padahal biasanya bisa lancar duduk berjam-jam dan menuangkan ide manis. Kali ini, seorang penulis yang sedang mengalami writer’s block, tidak fokus. Di otaknya dipenuhi bagaimana cara mengatasi dirinya sendiri. Kesibukan pikirannya mempengaruhi fokus. Akhirnya tidak ada kata-kata yang bisa dikeluarkan.

2. Tidak Merasa Terinspirasi
Sewajarnya orang lain, biasanya kita akan terpancing bila melihat teman berhasil pada suatu capaiannya. Seseorang yang mentalnya sehat, pasti akan termotivasi dan mengikuti jejaknya. Ingin tahu bagaimana tips sukses mereka.

Berbeda dengan seorang penulis yang sedang mengalami writer’s block, melihat postingan promosi link novel teman saja tidak minat. Apalagi bisa menghasilkan tulisan, bila dirinya tidak dipaksa untuk bergerak dan berusaha mencari ide.

3. Mengalami Brain Fog
Brain fog atau yang biasa disebut dengan kelelahan otak, merupakan hal wajar yang dialami seorang penulis. Biasanya akibat banyak deadline dan lini tugas yang dikerjakan, bisa membuat otak lelah, lho. Berujung otak malas untuk diajak berpikir. Akhirnya kata-kata pun sulit disalurkan.


Penyebab Writer’s Block


1. Terlalu Perfeksionis
Menjadi seseorang yang teliti akan pekerjaan, tentu saja tidak salah. Apalagi selalu memastikan ulang, atas hal apa yang sedang dikerjakan. Untuk melihat apakah barang tersebut sudah layak untuk dijual.

Tak beda halnya dengan seorang penulis. Untuk mencapai sebuah hasil yang baik, tulisan harus masuk ke dalam proses swasunting terlebuh dahulu. Bila ia seorang perfeksionis, maka langkah swasuntingnya akan lama sekali dan tidak akan beres. Merasa kurang dan tidak puas akan hasil. Masalah bukan?

Nyatanya lebih baik tulisan banyak salah di sana-sini, tapi selesai. Daripada sudah di swasunting berkali-kali tetapi tidak puas dan akhirnya gagal menyelesiakan tulisan. Dampaknya bisa membuat seseorang buntu ide, karena pikirannya hanya fokus pada karya yang tidak pernah terbit itu.

2. Mengalami Burn Out
Sudah tidak asing, ya, dengan istilah burn out? Nah, betul. Burn out adalah kondisi seseorang yang mengalami kelelahan dari segi fisik, mental, dan emosional. Bisa terjadi karena kita memaksakan diri untuk terus bekerja.

Misalnya, kamu keasyikan menulis hingga lupa waktu. Tidak sadar tubuh membutuhkan istirahat. Maka yang terjadi, fisik maupun emosi jadi berantakan.

Bentuk penuntutan bahwa butuh perlu diistirahatkan. Ditandai dengan badan yang tidak bisa diajak konsentrasi dan bekerja dengan baik. Sehingga kebuntuan ide pun menghampiri.

3. Perasaan Takut
Tidak dimungkiri, sebagai seorang penulis pasti ingin sekali, karyanya dinilai baik oleh semua orang. Walaupun benar saja, pasti tidak bisa memenuhi semua kesenengan orang lain, tapi setidaknya dengan menyajikan tulisan baik, bisa mengurangi sedikit beban pikiran akan omongan negatif orang lain.

Sayangnya, tidak semua penulis siap dengan kritik pembaca, takut tidak bisa memenuhi ekspektasi, akhirnya berpikir keras untuk menghasilkan karya terbaik. Berawal dari ekspektasi terhadap diri sendiri, akhirnya berujung takut untuk unggah karya ke media. Takut.

Menjadikan tulisan yang dibuat tidak jadi-jadi, dan mentok ide.


Nah, sekarang sudah sedikit lebih tahu, ya, tentang apa itu writer’s block?

Rupanya bukan masalah sepele. Bahkan sebuah kondisi yang lekat sekali dengan seorang penulis. Sudah tahu, cara meraba-raba kondisi sedang mengalami writer’s block? Semoga bisa ditangani dengan cepat dan bisa kembali produktif menulis

Mungkin kedepan aku akan membagikan sekelumit tips, bagaimana aku mengatasi writer’s block ala aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Diri Kita Seorang Introvert?

Untuk Kalian

8 Rekomendasi Buku Yang di Baca Pevita Pearce