Dibalik Kisahnya Mengenang Ibu



Film keluaran terbaru dari Netflix yang trillernya sudah bikin rame dimana-mana. Terurama tentang mencoloknya konsep yang diusung. Penyatuan “budaya” Amerika dengan Korea.

Menarik, ya, dimana biasanya harus diisi dengan soundtarck english song, di Xo, Kitty playlist yang terpuat kebanyakan musik K-pop. Termasuk di dalamnya ada beberapa lagu Blakpink dan StrayKids yang diputar.

Sebelum memutuskan untuk menonton ini, aku sudah menyempatkan untuk mengintip sedikit mengintip ulaan teman-teman di Twitter. Dan rupanya banyak yang “tidak suka” dengan series ini. Kenapa? Yuk, coba kita uraikan di bawah.


Sinopsis


Bagi yang tidak tahu, Xo, Kitty merupakan serial spin off dari trilogi film To All The Boys yang memiliki genre komedi-romantis. Aku pun tidak menghiraukan komentar negatid netizen karena berdasarkan pengalamanku menonton trilogi film tersebut yang tidak mengecewakan.

Bagi kalian yang tidak mengikuti triloginya, tetap bisa menikmati spin off, kok. Ceritanya bisa berdiri sendiri, dan enak dinikmati. Walau asiknya tetap harus mengikuti film triloginya.

Nah, Xo, Kitty, bercerita tentang kehidupan seorang Kitty. Perempuan centil yang enerjik dan pemberani. Ia yang sudah menjalin hubungan jarak jauh dengan pacarnya yang berkebangsaan Korea selama beberapa tahun. Di kenaikan kelas 3 SMA secara tiba-tiba mengabarkan ingni pindah ke Korea.

Dengan persiapan “sembunyi-sembunyi” apply beasiswa ke Sekolah Internasional KISS. Membawa Kitty bisa selangkah lebih dekat dengan Dae. Memberi kejutan atas kepindahannya ke Korea, yang rupanya malah dikejutkan dengan status Dae yang “pacaran” dengan orang lain.

Niat hati mau jumpa kangen, eh malah dibuat murka.

Disamping niat awal Kitty yang ingin lebih dekat dengan Dae, rupanya kepindahan ke Korea juga dilatarbelakangi oleh niatnya yang ingin napak tilas peninggalan Ibunya yang sudah meniggal. Yang mana ibunya adalah warga kebangsaan Korea.

Jadi, walaupun baru datang hatinya sudah dipatahkan, Kitty Song tetap bertahan di Korea. Tetap memengang semangat dan motivasi ingin mengenal ibunya secara lebih dekat (karena ditinggal meninggal sejak Kitty masih kecil).

Dalam pencariannya menenukan “kabar” tentang ibunya, Kitty dikejutkan dengan fakta-fakta lain yang tak kalah mengejutkannya. Kepala sekolahnya di KISS, ternyata sahabat ibunya. Menemukan hubungan spesial antara gurunya dengan kepala sekolah, dll.


Hal Menarik


Disajikan dalam bentuk “Netflix” banget. Yang tidak meninggalkan khasnya kala menonton series barat. Berasa “tidak ada” Korea-koreanya gitu. Tapi jadi terasa lebih fresh karena digabung dengan hal berbau Korea. Misalnya musik, bahasa (tentu saja), juga lokasinya.

Kesan sekolah Internasionalnya terasa sekali. Masih jarang series yang benar-benar menonjolkan perbedaan dua klasifikasi ini. Jadi penggunaan bahasa ketika di sekolah menggunakan bahasa inggris. Ketika di rumah (anak korea) menggunakan bahasa Korea.


Pesan Moral

  • Secara storyline yang menunjukkan perjuangan Kitty ingin mengenal ibunya, itu menarik sekali. Bisa dimaknai bahwa, “Pejuangan anak tuh, kalau udah seirus, nggak main-main, loh.” Anak tidak selemah itu untuk bisa dipercaya berdiri sendiri
  • Aku melihat sosok super supportif dari ayah Kitty. Tentang bagaimana ia yang langsung bergegas bangun dan mengangkat telepon Kitty, kala hati Kitty butuh ditenangkan. Tidak ngedumel, tidak marah, tidak menyepelekan. Memperhatikan hati Kitty sekali. Walau jarak memisahkan dan ada perbedaan waktu yang signifikan.
  • Kalau punya keinginan dam tujuan, dikejar. Tidak usah takut dengan hasilnya. Yang penting dicoba dan dihadapi. Kalau hasilnya buruk, jadikan pelajaran. Jangan berlarut-larut dengan kesedihan.
  • Menjadi jujur, termasuk terhadap perasaan diri sendiri itu penting. Lebih baik jujur dan menyelamatkan hati, daripada harus terkungkung dengan peraaan tidak nyaman karena hanya ingin menyenangkan hati orang lain.
  • Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik.

Catatan


Xo, Kitty alurnya ringan. Tidak banyak hal 17+. konfliknya tergolong sedang, bergenre romantis komedi. Satu episode hanya sekitar 30menitan. Berjumlah 10 episode. Bisa tamat dalam sehari.

Tapi, ternyata oh ternyata, di series ini ada sisipan LGBT. Di dalam karakter yang diperankan oleh peran yang cukup penting. Aku yakin, kalau tidak ada sisipan konten tersebut, orang-orang akan lebih tertarik dan rispek. Karena memang secara garis besar series ini layak untuk dinikmati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Diri Kita Seorang Introvert?

Untuk Kalian

8 Rekomendasi Buku Yang di Baca Pevita Pearce